Imunisasi DPT diberikan kepada anak yang berusia 2 bulan hingga enam tahun. Imunisasi ini diberikan sebanyak 5 kali. Menjadi jenis vaksin wajib yang diberikan kepada balita, imunisasi ini dapat memberikan manfaat yang amat penting bagi kehidupan anak kelak. Berdasarkan dengan namanya, imunisasi dapat menghindari penyakit difteri, pertusis dan penyakit tetanus. Ketika jenis penyakit ini dapat memberikan resiko yang tinggi bagi pengidapnya. Ketiga penyakit bahkan dapat menyebabkan kematian bagi penderita jika penyakit tidak segera diberikan penanganan. Karena itulah, imunisasi yang diberikan 5 kali ini tidak boleh untuk dilewatkan.
Dalam pemberian imunisasi, kita harus memperhatikan kondisi anak terlebih dahulu. Jika anak sedang sakit, imunisasi sebaiknya tidak dilakukan. Imunisasi dapat diberikan kepada anak yang memiliki tubuh sehat. Kita tidak boleh memberikan imunisasi berlanjut ketika anak mengalami reaksi alergi yang berat dimana alergi tersebut dapat mengancam jiwanya. Imunisasi lanjutan juga tidak boleh diberikan ketika anak mengalami gangguan pada otak dan sistem saraf setelah mendapatkan imunisasi.
Efek samping ketika mendapatkan imunisasi DPT tidak dialami oleh semua anak. Efek samping biasanya dapat terlihat setelah 1 hingga 3 hari pemberian vaksin. Efek samping yang kemungkinan dialami oleh anak setelah melakukan imunisasi ini antara lain mengalami pembengkakan pada bagian tubuh yang disuntik, demam ringan dan timbul merah pada bagian tubuh yang terkena suntikan.