Menuntut Ilmu di Pesantren Ummul Quro

Bagi masyarakat yang ingin fokus dalam mempelajari agama Islam, mereka bisa belajar di sebuah pondok pesantren (ponpes). Hal ini dikarenakan sebuah pondok pesantren memiliki sistem pembelajaran yang secara khusus memacu para santri untuk bisa belajar agama Islam. Setiap pondok pesantren memiliki proses pembelajaran yang berbeda. Beberapa pondok pesantren juga mengaplikasikan kurikulum integral. Apa yang dimaksud dengan kurikulum integral? Secara umum, kurikulum integral merupakan sebuah kurikulum yang secara khusus menggabungkan kurikulum pendidikan agama Islam dengan kurikulum pendidikan nasional. Sehingga, para santri yang belajar di ponpes tersebut memiliki keterampilan di kedua bidang. Salah satu pondok pesantren yang memiliki kurikulum integral adalah Ponpes Ummul Quro. Lantas, bagaimana pelaksanaan kurikulum integral di Ponpes Ummul Quro?

Kurikulum di Ponpes Ummul Quro

Ponpes Ummul Quro merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Bogor. Ponpes ini telah berdiri sejak tanggal 21 Juli 1993. Pendiri dari Ponpes Ummul Quro adalah KH. Muhtar Royani. Nama Ummul Quro diambil dari sebutan kota Mekkah yang ada di Saudi Arabia. Ponpes ini menggunakan sistem kurikulum integral dimana para santri belajar ilmu agama Islam serta ilmu pengetahuan umum. Pelaksanaan kurikulum integral ini dibagi dalam dua jenjang pendidikan yaitu jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah Ummul Quro Al-Islami dan Madrasah Aliyah Ummul Quro Al-Islami.

Jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah Ummul Quro Al-Islami dapat ditempuh oleh para santri yang telah lulus dari SD maupun MI. Mereka bisa belajar di jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah Ummul Quro Al-Islami selama 3 tahun dan kemudian dilanjutkan dengan belajar di Madrasah Aliyah Ummul Quro Al-Islami selama 3 tahun. Para santri yang menyelesaikan pendidikan mereka hingga jenjang pendidikan aliyah akan mendapatkan dua ijazah yaitu ijazah negara dan ijazah pesantren. Sedangkan santri yang tidak menyelesaikan tingkat aliyah hanya akan mendapatkan ijazah negara. Para santri juga bisa mengikuti program intensif yang disediakan oleh Ponpes Ummul Quro. Program intensif ini diperuntukkan bagi lulusan SMP atau MTs di luar Ponpes Ummul Quro. Mereka bisa belajar selama 4 tahun dengan masa persiapan belajar dasar agama Islam, bahasa Arab, dan bahasa Inggris selama 1 tahun. Setelah itu, mereka bisa belajar di Madrasah Aliyah Ummul Quro Al-Islami selama 3 tahun.

Selain itu, buku – buku agama Islam yang digunakan di Ponpes Ummul Quro juga merupakan buku yang disusun secara khusus oleh pihak ponpes. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan kurikulum. Ponpes Ummul Quro juga memiliki program pengajian kitab dan Al Qurโ€™an. Kitab yang dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa fokus bidang yaitu Ilmu Fiqih, Ilmu Alat, Hadits, Akhlak dan Tasawuf. Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan para santri, Ponpes Ummul Quro juga menyelenggarakan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler seperti Organisasi Santri, Kepanduan dan Bela Diri, Diskusi dan Jurnalistik, Seni Musik Islami, Life Skill dan Technology, dan Drum Band. Ulasan pesantren lainnya bisa dibaca di Hasana.id.

Memulai Usaha Peci Songkok

Banyaknya jumlah santri yang belajar di sebuah pondok pesantren tentu memberikan manfaat bagi para penduduk sekitar. Mereka bisa membuka usaha di sekitar pondok pesantren dengan santri dan wali santri yang menjadi target. Salah satunya adalah bisnis penjualan peci songkok yang menjadi salah satu kebutuhan para santri selama di pondok pesantren. Masyarakat sekitar bisa memulainya dengan menyediakan stok peci songkok dari distributor grosir peci kopiah songkok.ย